Header Ads Widget

SELAMAT DATANG DI WEBSAIT KABAR MERAH PUTIH

Ada Cerita Misteri Dalam Pendakian ke Puncak ST. Burhanuddin di Ciremai Atap Jawa Barat

 Yunan Buwana, S.E, S.H

KABARMERAHPUTIH,-- setelah usai pendakian peresmian "PUNCAK ST. BURHANUDDIN" di Gunung Ciremai pada ketinggian 3.078 Mdpl pada hari minggu    04/05/2025 banyak cerita menarik dalam perjalanan, Hal tersebut disampaikan  Yunan Buwana, S.E, S.H selaku inisiator Tugu Puncak ST. Burhanuddin dan Ketua Tim Pendakian.

Pendirian Tugu Puncak ST. Burhanuddin bukanlah hal yang dilakukan mendadak dan dalam waktu yang singkat, berawal perencanaan dibulan Mei 2024 kami akan menamai salah satu titik puncak yang ada di Gunung Ciremai dengan nama ST. Burhanuddin.

Puncak tersebut akan kami namai dengan beliau karna sepak terjang dan kiprah institusi Kejaksaan Agung sejak di pimpin beliau sangat luar biasa dan mendapatkan kepercayaan yang sangat tinggi di masyarakat.

Pendakian awal kami dilakukan pada tanggal 8 - 9 di bulan November 2024 ke puncak Ciremai dengan beranggotakan 5 orang pendaki, 3 orang dari Baladhika Adhyaksa Nusantara Pusat dan 2 orang dari Baladhika Adhyaksa Nusantara Majalengka, kami tiba di puncak pada hari minggu tanggal 9 November 2024 dan menamai salah satu titik di puncak Gunung Ciremai dengan nama ST. Burhanuddin untuk dokumentasi pendakian kami simpan dengan baik dan sangat lengkap, bisa di lihat di akun medsos saya, ujar Yunan Buwana

Pendakian pertama kami, tanggal 8 - 9/10/2024 dari basecamp apuy Majalengka menuju ke pos 5  ditempuh dengan jarak waktu 9 jam, dimulai pada pukul. 08.00 hingga pukul. 17.00 lalu bermalam di pos 5 dan dilanjut keesokan pagi pukul 05.00 menuju ke puncak dengan jarak tempuh 3 jam jadi total jarak tempuh pendakian pertama kami adalah 12 jam.

Namun anehnya ketika pendakian kedua untuk peresmian Tugu "Puncak ST. Burhanuddin" pada tanggal 3 - 4 Mei 2025, kami mulai pendakian setelah pelepasan oleh Bupati dan Wabup Majalengka Pukul. 11.00 siang dari gerbang pendakian apuy hingga tiba ke pos 5 Pukul. 17.00 untuk bermalam ditempuh dengan waktu hanya 6 Jam perjalanan, padahal kami memprediksi sesuai dengan pendakian pertama dengan ritme perjalanan yang sama saat pendakian kedua yaitu dengan jarak tempuh sekitar 9 jam akan tiba di pos 5 untuk istirahat, yakni sekitar jam 20.00 malam namun kami tidak menyangka diberi kemudahan, kelancaran dan kekuatan hingga dapat di capai hanya dengan jarak tempuh selama 6 jam, sedangkan jarak tempuh menuju ke puncaknya, sama yakni 3 Jam ... Subhanallah.

Ini bukan cerita mengada-ada, apa yang kami sampaikan benar apa adanya, walau kami para aktivis namun setiap bulan ada jadwal rutin naik gunung tektokan jadi kekuatan physic dan kebugaran tetap terjaga, jadi bukan karena physic dan mental kami lemah, ini adalah diluar nalar dan prediksi yang ada.

Perlu kami sampaikan bahwa tim pendakian peresmian Puncak ST. Burhanuddin, bukanlah anak muda lagi, namun para pendaki veteran  dan sudah berumur yakni sbb :Yunan Buwana (55 thn), Asep Riyadi (57thn), Irin Damiri (60thn) Jejen (58thn), Vergi (42thn), Erwin Rahman (45thn), riki rizki (40thn), omet (54thn) abah ( 60thn ).

Itulah cerita pendakian kami yang sangat luar biasa, kali ini seperti diluar nalar, kami merasakan seakan Tuhan Yang Maha Esa Sang Maha Pencipta Alam Semesta menyambut baik atas niat kami, dan saya pribadi sebagai orang Sunda yang sangat menghormati budaya, adat istiadat dan sejarah para leluhur dan karuhun Sunda, meyakini bahwa para leluhur dan karuhun dari Bapak ST. Burhanuddin yang berasal dari Talaga - Majalengka seakan  memberikan restunya dalam perjalanan kami, tandas Yunan. ( Red,-Kaboa)

Posting Komentar

0 Komentar