KABARMERAHPUTIH,--Proyek revitalisasi pasar
cihaurgeulis di Kota Bandung sampai saat ini belum tuntas. Padahal pembangunan
telah di laksanakan sejak 2017 silam, wacana revitalisasi pasar tradisional di
Kota Bandung pertama kali di usulkan oleh Ridwan Kamil saat menjabat Walikota Bandung.
Beberapa pasar yang di usulkan Revitalisasi diantaranya
: Pasar Cihaurgeulis, Pasar Palasari, Pasar Kiaracondong, Pasar Cijerah, Pasar
Bunga Wastukancana, Pasar Jatayu, Pasar Gempol, Pasar Sederhana dan Pasar
Cihapit.mangkraknya revitalisasi pasar cihaurgeulis sempat menjadi sorotan
Kajati Jabar dan beberapa para penggiat anti korupsi, baik Ormas atau LSM.
Niat merevitalisasi 9 pasar tradisional oleh Ridwan
Kamil kandas, jangankan 9 pasar satu pasarpun tak jelas ujungnya alias
mangkrak. Pasca Ridawan Kamil menjadi Gubenur mengaku kesulitan menunaikan
janjinya atas revitalisasi.sebab, kewenangan pasar di Kota Bandung di kelola
oleh Perumda Pasar Juara.Pemprov tidak bisa memberikan bantuan keuangan ke BUMD,
karena terganjal aturan”, ucap Ridwan Kamil.
Di era kepemimpinan Oded M.Danial dan Yana Mulyana
Program kelanjutan Pasar Cihaurgeulis Mandek dan tidak jelas
arahnya.pengembangan pasar tradisional hanya jalan di tempat,pada saat itu
adanya konplik Internal diduga menjadi sebab proses pembangunan pasar tidak
berkelanjutan.
Berdasarkan data yang di himpun dilapangan terkait
program revitalisasi pasar tradisional dari beberapa pasar yang di usulkan
revitalisasi sedangkan yang sudah bersertevikat baru kurang lebih 7 pasar saja
diantaranya :Pasar Anyar, Pasar Sederhana, Pasar Wastu kencana, Pasar Cijerah,
Pasar Pamoyanan, Pasar Ujungberung, Pasar Ciwastra dan Pasar Sarijadi. Itupun perlu
di tinjau ulang antara luasan di sertevikat dengan di lapangan, contohnya pasar
sederhana diduga ada selisih.
Terkait pasar cihaurgeulis informasi yang kami miliki
terkait keberadaan tanah dengan Luas 4.650 M2 Hak Pakai No.2/Kelurahan Sukaluyu Tanggal 22-08- 1985, yang beralamat di Jl.PHH. Mustofa, pengerjaan pembangunan
revitalisasi di lakukan oleh PT. Wika dengan nilai 29,5 Miliar, yang proses
lelangnya Tahun 2017 silam. Untuk pembangunan di damping oleh pengawas dari Tim
Ahli Bangunan Gedung ( TABG ).
Proses pembangunan pasar Cihaurgeulis tersendat di saat
Plt. Dirut Pasar dijabat oleh Andri Salman karena terjerat kasus Korupsi “
Garam Juara “ pada 2021 silam, dimana Andri Salman dalam persidangan terbukti
menggunakan Deposito Bilyet PD. Pasar sebesar 2,5 Miliar.
Jajaran direksi disaat itu mengalami pergantian
beberapa kali, namun progress pembenahan di tubuh perusahaan tidak kunjung
selesai serta pembenahan pasar tradisional tidak diselesaikan secara Kongkrit.
Mangkraknya pemnyelesaian pasar cihaurgeulis
sesungguhnya tidak ada kaitan dengan kasus yang di alami Andri salman, namum
proses Hukum yang terjadi kepada Andri salman mempengaruhi proses berjalannya
pembangunan Pasar Cihaurgeulis.
Revitalisasi pasar Cihaurgeulis yang murni dibiayai
oleh APBD Kota Bandung karena sudah direcanakan dari awal oleh Ridwan Kamil.
Namun prosesnya sampai sekarang malah terbengkalai. Sebagai Wali Kota Bandung,
pada 2017 Ridwan Kamil ingin menunaikan janji politiknya yaitu merevitalisasi
sembilan pasar di Kota Bandung. Namun ternyata hanya janji palsu.
Lembaga Swadaya Masyarakat PMPR berharap kedepan terkait
rencana revitalisasi pasar-pasar yang lainnya perlu di tinjau ulang, pemerintah
tidak mudah memberikan janji-janji yang belum jelas menguntungkan para pedagang
tradisional, apalagi pasca covid beberapa tahun lalu yang berdampak kepada
pedagang tradisional, karena dengan revitalisasi ini akan berlaku aturan baru
dari sebelumnya, bisa jadi dengan cara Sewa yang sebelumnya SPTB menjadi SSTU.
Dan juga berharap pengawasan DPRD Kota Bandung pun
perlu kongkrit terkait Penyertaan Modal yang di berikan kepada Perusahaan
Daerah seperti Pasar, mangkraknya pembangunan Pasar Cihaurgeulis harus menjadi
contoh agar tidak terjadi terhadap pasar-pasar lainnya, yang pada akhirnya pedagang
kecil di rugikan dengan tidak jelasnya proses pembangunan yang pada akhinya
pengganggu aktivitas perdagangan.tegas Ketum PMPR Indonesia
Juga menurut PMPR Indonesia kelanjutan permasalahan
Pasar Cihaurgeulis yang menhabiskan anggaran miliaran Rupiah tidak pernah
terdengar lagi ke public, padahal anggaran sebesar itu harus jelas
dipertanggung jawabkan ( Red,-Kaboa ).
0 Komentar