KABARMERAHPUTIH,--Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI) mempertanyakan sejumlah jabatan yang memiliki kewenagan strategis di lingkup pemerintah Kota Bandung mengalami kekosongan pejabat.
Ketua Umum
PMPRI Rohimat alias Joker menyatakan, berdasarkan fakta di lapangan banyak
posisi kepegawaian di Pemkot Bandung yang mengalami kekosongan jabatan.
Seperti
Kasi di kelurahan, Lurah, Camat, Kabid di beberapa dinas dan Kepala SD, SMP
hingga SMA di bawah Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan, dan Kesbangpol.
Dimana saat ini hanya dijabat oleh pelaksana harian (Plh) maupun pelaksana
tugas (Plt).
"Jika
hal ini terus dibiarkan dikhawatirkan akan menyebabkan terganggunya pelayanan
publik, kemudian tersendatnya proses pembangunan. Sebab pejabat definitif atau
pemangku kebijakannya tidak ada," kata Kang Joker dalam keterangan
tertulisnya yang diterima redaksi, Jumat (16/5/2024).
Joker juga
mempertanyakan terkait dengan kebijakan Pj. Wali Kota Bandung, karena hingga
saat ini belum juga mengakselerasi kekosongan tersebut.
Kendati
Pemkot Bandung melalui Kepala BKPSDM Kota Bandung mengklaim bahwa pada masa PJ
Wali Kota, Pemkot Bandung secara bertahap telah melaksanakan pengisian Jabatan
di lingkup Pemkot Bandung namun hal itu dinilai belum sesuai kebutuhan.
"Berdasarkan
keterangan tertulis yang kami terima dari BKPSDM bahwa pengisian jabatan Pemkot
Bandung tetap memperhatikan Perpres No.116 Tahun 2022. Dimana PJ Wali Kota
melakukan pelantikan harus mendapat persetujuan teknis dari BKN dan rekomendasi
Menteri Dalam Negeri," kata Joker.
Joker
mengungkapkan, ada jabatan yang sudah 3 tahun mengalai kekosongan. Seperti
Kabid Kurikulum Disdik Kota Bandung, Kemudian sejumkah Kepala Sekolah SMP di
Kota Bandung, Dinas Kependudukan, Kesbangpol, Kecamatan, Kelurahan, dan Dinas
lainnya.
"Jika
memang memperhatikan Perpres No.116 Tahun 2022 itu kenapa tidak di proses
dengan cepat karena Pj Wali Kota Bandung ini sudah berjalan cukup lama,"
ungkap Joker.
Mengenai
kekosongan sejumlah jabatan di lingkup pemerintahan Kota Bandung, Joker
menuding ada pembiaran oleh Pj Wali Kota Bandung."Kami menduga kekosongan
sejumlah posisi jabatan di Kota Bandung sengaja dibiarkan. Hal itu dinilai
karena Pj Wali Kota menghindari resiko kesalahan," ucap Joker.
Padahal,
kata dia, pelayanan publik di Kota Bandung tergolong tinggi di banding Kab/Kota
lainnya di Jawa Barat.
Sementara
itu Sekjen PMPRI Anggi Darmawan memberi tanggapan terkait kekosongan jabatan di
sejumlah dinas di Kota Bandung. Dia meminta kasus tersebut harus menjadi
perhatian serius Menteri Dalam Negeri RI serta BKN RI bahwa kondisi di Kota
Bandung itu perlu adanya akselerasi pengisian kekosongan jabatan. Baik
pengawas, administrator maupun fungsional.
"Kami
menilai Pemkot Bandung terlalu lelet dalam mengantisipasi hal tersebut. Untuk
itu kami meminta kepada Menteri Dalam Negeri RI untuk mengevaluasi Kinerja Pj
Wali Kota Bandung," pinta Anggi.
Pihaknya
juga menyoroti soal pelayanan publik yang sebentar lagi digelar yaitu
penerimaan siswa baru (PPDB), namun di sisi lain masih banyak pos kepala
sekolah masih mengalami kekosongan jabatan.
Yang tidak
kalah penting menjadi perhatian Pj Wali Kota, kata Anggi, jika kepala sekolah
masih Plt, dikhawatirkan pengelolaan dana BOS tidak berjalan dengan maksimal.
"Olah
karna itu kami meminta perhatian dari Mendagri RI BKN RI, Mendikbud RI sehingga
kondisi administrasi pelayanan publik di Kota Bandung berjalan normal tidak
terus menerus dalam keadaan darurat," pungkasnya.( Red,-Kaboa )
0 Komentar