KABARMERAHPUTIH,--Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali meraih penghargaan bergengsi. Kali ini Pemkot Bandung meraih anugerah Program Terpuji Kategori Inovasi Layanan Publik dalam acara Detik Awards.Penghargaan tersebut diberikan Direktur Trans Media Latief Harnoko Kepada Pelaksana Harian Wali Kota Ema Sumarna Bandung di Trans Luxury Hotel, Selasa 20 Juni 2023.
Atas
penghargaan tersebut, Plh Wali Kota Bandung Ema mengungkapkan, transformasi
digital menjadi sebuah keniscayaan bagi pemerintah. Bukan hanya sebagai
implementasi dari program smart city tetapi karena komitmen dalam memberikan
kemudahan kepada masyarakat.
"Transformasi
digital Kota Bandung telah menyentuh hampir pada berbagai aspek pelayanan. Ini
sesuai dengan agenda pusat yang terus mendorong transformasi digital untuk
kemudahan pelayanan bagi masyarakat," jelas Ema usai menerima penghargaan.
"Pengargaan
ini bukan tujuan utama, tapi bonus, di era yang serba cepat ini kita harus
tingkatkan kualitas pelayanan semakin mudah cepat dan terintegrasi, ini memang
masih belum sempurna tapi kita akan terus tingkatkan," Tambahnya.
Untuk
Diketahui, Kota Bandung telah menghadirkan banyak layanan digital seperti
e-Spasi atau sistem pendaftaran online 24 jam, Anjungan KIA (Kartu Identitas
Anak), dan Ruang Galeri atau Mini Command Center yang merupakan ruang
monitoring pelayanan kependudukan di Kantor Disdukcapil maupun kecamatan.
Tak hanya itu, transformasi digital Kota Bandung juga dilakukan dalam memberikan kemudahan bagi para pencari kerja dengan hadirnya Aplikasi New BIMMA (Bandung Integrated Manpower Management Application). BIMMA memudahkan masyarakat mengurusi pembuatan AK-1 atau Kartu Pencari Kerja, Pelatihan dan pemagangan, uji kompetensi, maupun pencatatan perselisihan dan layanan lainnya.
Kemudahan
warga Kota Bandung juga diberikan dalam memenuhi kewajiban membayar pajak melalui
inovasi e-SATRiA yang berfungsi memfasilitasi wajib pajak untuk membayar
kewajibannya tanpa perlu datang ke kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah.
Inovasi ini sukses mengantarkan Kota Bandung masuk Top 99 Inovasi Pelayanan
Publik 2018.
Komitmen Pemkot Bandung dalam menghadirkan kemudahan pelayanan melalui transformasi digital tentu bukan sekadar slogan. "Sebagai bukti ada sekitar 75 inovasi yang dihadirkan melalui organisasi perangkat daerah (OPD) dengan sebagaian besarnya berbasis digital," paparnya.
Selaras
dengan semangat implementasi smart city yang digagas pusat, Kota Bandung juga
terus berusaha mengintegrasikan seluruh aplikasi yang ada dengan hadirnya
Bandung Sadayana sebagai rumah digital bagi semua aplikasi. Hadirnya Bandung
Sadayana juga sekaligus berperan sebagai wadah literasi digital dan kolaborasi
masyarakat Kota Bandung.
Inovasi Bandung Sadayana juga dilengkapi fitur pendukung yang terintegrasi dengan berbagai layanan digital pemerintah, start up di Kota Bandung, dan instansi lainnya seperti layanan kependudukan, perizinan, perpajakan, CCTV, stok darah PMI, harga pangan PD Pasar, open data, informasi Covid-19, JDIH, BPOM, tourism, LAPOR!, hingga Call Center 112.
Pemkot
Bandung juga mendorong akselerasi ekonomi lewat transaksi digital dengan secara
aktif mengkampanyekan media QRIS. Hasilnya, Pemerintah Kota berhasil menduduki
peringkat satu sebagai pemerintah daerah yang menerapkan transaksi elektronik
di Jawa Barat. Raihan peringkat satu itu didapat dari proses digitalisasi dalam
bertransaksi di tingkat pemerintah daerah.
"Di
samping itu, kami juga terus berinovasi dalam mewujudkan sistem pemerintahan
berbasis elektronik terpadu melalui penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE). Terlebih di masa pandemi seperti saat ini, karena
penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik dituntut tetap berjalan dengan
baik. Sehingga pemberian layanan kepada masyarakat dengan menerapkan Sistem
Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) menjadi alternatif pelayanan publik yang
perlu dioptimalkan khususnya dalam tatanan normal baru," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan A. Brilyana mengatakan, salah satu yang mendasari penerapan SPBE di Kota Bandung karena sebagian besar penduduk Kota Bandung pengguna internet. "Sebanyak 85,2 persen atau 2,1 juta dari 2,5 juta penduduk Bandung adalah pengguna internet. Jadi otomatis di masyarakatnya ingin mendapatkan pelayanan secara online, cepat, dan tepat,” katanya.
Menurutnya,
transformasi digital di Kota Bandung tidak hanya dengan mendorong lahirnya
pelayanan dalam genggaman tangan tetapi juga turut menghadirkan keamanan.
Langkah itu pun diwujudkan melalui kerja sama antara Pemkot Bandung dengan
perusahaan keamanan sistem yang berinduk di Korea, Steal Alien Indonesia, untuk
menjaga, meningkatkan, dan memperkuat keamanan siber.( Red,- Zaky Aly )
0 Komentar