KABARMERAHPUTIH -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat menjajaki kerja sama penguatan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di ruang publik dan pelestarian bahasa daerah di wilayah Kota Bandung.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa
Barat, Herawati menyampaikan, pentingnya membangun ekosistem kebahasaan dan
kesastraan yang inklusif dan berkelanjutan di daerah. Ia menyoroti bahwa masih
banyak ruang publik yang belum tertib menggunakan bahasa Indonesia secara
benar, bahkan cenderung memarjinalkan bahasa nasional dengan dominasi bahasa
asing atau istilah tidak baku.
“Penggunaan bahasa Indonesia yang
benar di ruang publik bukan hanya soal estetika, tapi ini adalah bagian dari
tata kelola pemerintahan yang inklusif dan mencerminkan identitas bangsa.
Bahasa adalah wajah pelayanan publik,” ujar Herwina saat beraudiensi dengan
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin di Balai Kota Bandung, Selasa 20 Mei 2025.
Ia menyampaikan, Balai Bahasa tengah
mendorong implementasi Permendikdasmen Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pedoman
Pengawasan Penggunaan Bahasa Indonesia, yang menjadi dasar pelaksanaan
pengawasan bahasa di ruang publik, dokumen resmi, dan layanan digital. Selain
itu, Herawati juga mengangkat isu krusial tentang bahasa daerah yang semakin
terpinggirkan. Ia menyebut ratusan bahasa daerah di Indonesia, termasuk
beberapa ragam bahasa di Jawa Barat, berada dalam status terancam punah akibat
minimnya regenerasi penutur dan dokumentasi.
“Kami berharap Pemerintah Kota
Bandung turut mendukung upaya revitalisasi bahasa daerah, khususnya bahasa
Sunda, melalui integrasi ke dalam sistem pendidikan, dukungan komunitas
literasi, dan regulasi daerah,” tambahnya.
Dalam audiensi tersebut juga dibahas program penguatan literasi melalui Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif yang telah diikuti lebih dari satu juta peserta secara nasional, serta program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang relevan bagi tenaga kerja asing dan sekolah internasional di Kota Bandung. Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menyatakan komitmen Pemkot Bandung untuk menjalin kerja sama erat dengan Balai Bahasa. Ia mengapresiasi ajakan kolaborasi yang melibatkan berbagai OPD teknis.
“Prinsipnya kami sangat terbuka dan
siap berkolaborasi dan bersinergi. Tentunya kita akan mempercepat semua. Insya
Allah hasil rapat ini akan disampaikan kepada Bapak Wali Kota supaya bisa
segera dieksekusi, baik dalam bentuk nota kesepakatan maupun kerja sama yang
lebih konkret,” ujar Erwin.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Bandung, Asep Saeful Gufron menambahkan, proses penyusunan nota kesepakatan akan segera dimulai dengan surat permohonan resmi dari Balai Bahasa yang kemudian akan didisposisikan oleh Wali Kota ke bagian kerja sama.
“Setelah nota kesepakatan, akan
dilanjutkan dengan perjanjian bersama OPD terkait, lalu ke tahapan SPK agar
langsung mengarah ke rencana kerja. Kegiatan ini sangat bisa disinergikan
dengan program Kota Bandung, terutama dalam mendukung penguatan karakter
masyarakat,” tutur Asep.
Ia menambahkan, Pemkot Bandung siap
mendukung kegiatan Balai Bahasa, termasuk dalam penyelenggaraan program
literasi dan pelestarian bahasa daerah. “Kami yakin, Bandung yang dipimpin Pak
Farhan dan Pak Erwin sangat konsen dalam penguatan karakter masyarakat,
termasuk melalui bahasa,” ungkapnya..( Red,-Kaboa)
0 Komentar