Nunung Nurasiah, S.Pd. Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung
KABARMERAHPUTIH,--Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung, Nunung Nurasiah, S.Pd., mendorong Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, pelaku usaha kuliner serta masyarakat untuk mengakselerasikan Kota Bandung sebagai kota kuliner.
Hal itu
disampaikan oleh Nunung saat menjadi narasumber talk show OPSI, di Radio PR FM
Bandung, Kamis (19/10/2023). Bahkan Nunung menilai Pemerintah Kota Bandung bila
diperlukan menggelar kembali Bandung Culinary yang dahulu kerap diadakan di
setiap kelurahan maupun kecamatan.
"Program
Bandung Culinary itu kan dahulu menjadi salah satu program Pemerintah Kota
Bandung yang diadakan di kewilayahan. Sebagai ajang promosi juga jajan khas di
setiap kewilayahan dan tentunya menjadi sarana berkomunikasi serta silaturahmi
masyarakat. Kalau ini dipandang perlu efeknya bisa menumbuhkan ekomoni
masyarakat kami dukung tapi tentunya dengan catatan," kata Nunung.
Nunung
menjelaskan, bila Bandung Culinary kembali digelar maka kuliner yang dijajakan
harus didominasi oleh kuliner khas Bandung atau makanan khas di setiap
kewilayahan. Hal ini menurut Nunung penting dikarenakan pada gelaran event
kuliner tersebut kerap menjajakan kuliner yang bukan khas Kota Bandung.
"Pertama
jenis makanannya, kalau yang kemarin ini kan tujuannya sebagai ajang promosi
budaya Sunda dan kuliner khas Kota Bandung. Tetapi waktu itu stand makannya
bukan khas Bandung. Seperti banyak stand sosis bakar hingga kuliner Korea. Jadi
kalau diadakan lagi lebih diperbanyak lagi ciri khasnya seperti mie kocok,
cireng, cilok, batagor dan jajan khas Bandung," ujarnya.
Selain itu,
Nunung menilai perlu adanya pengawasan terkait sampah. Sebab, bila ada kegiatan
yang dihadiri oleh banyak orang akan ada permasalahan sampah. Sehingga, ia
berharap event kuliner yang ada di Kota Bandung harus menerapkan perilaku zero
waste.
"Biasanya
dengan banyaknya pengunjung banyak juga sampah yang berserakan. Apalagi saat
ini sedang darurat sampah. Kalau pun event seperti Bandung Culinary diadakan
kembali perlu diperhatikan masalah sampahnya. Jadi kita harus mengedukasi para
pedagang dan pengunjung untuk berprilaku zero waste. Ini menjadi hal
terpenting," katanya.
Nunung pun
berharap dengan kreatifitas para pengusaha kuliner hingga dukungan baik itu
dari DPRD Kota Bandung dan Pemerintah Kota Bandung akan mengakselerasi juga
pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung. Terlebih, menurut data dari Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata okupansi hotel di Kota Bandung mencapai 75 persen.
"Beberapa
waktu lalu, saya pun menghadiri salah satu program Pemkot Bandung yakni event
Bandung Seuhah. Ini salah satu hal positif dan bila ini dirasa baik tentunya
kami dari DPRD Kota Bandung pasti mendukung. Ke depan kami harap program
seperti ini lebih dikembangkan, jangkauan lebih luas, variasi makanan lebih diperbanyak,
dan ciri khas Kota Bandung yang perlu ditonjolkan. Ini sebagai daya tarik
wisatawan juga untuk datang ke Kota Bandung," ujarnya.( Red,- E.Kartini )
0 Komentar