KABARMERAHPUTIH,-- Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menyatakan, pembangunan yang berhasil adalah pembangunan yang melibatkan masyarakat secara aktif, bukan hanya menjadi penonton.2025.
“Tanpa keterlibatan langsung dari
warga, program sebaik apa pun tidak akan berjalan optimal,” ujar Erwin pada
kegiatan Rapat Kerja Forum RT RW Kota Bandung, di Kantor BPJS Ketenagakerjaan,
Senin 26 Mei 2025.
Menurutnya, pemerintah tidak bisa
bekerja sendiri. Keberadaan RT dan RW sebagai struktur pemerintahan paling
dekat dengan warga sangat strategis dan harus diperkuat. “RT dan RW adalah
ujung tombak pembangunan. Mereka memberikan kontribusi nyata terhadap dinamika
di lingkungan. Pemerintah kota sangat membutuhkan masukan dari lapangan,”
tambahnya.
Melalui Forum RT-RW, lanjutnya,
Pemkot Bandung bisa menyerap langsung aspirasi, keluhan, kritik, dan harapan
masyarakat.Forum ini menjadi mitra strategis dalam membangun tata kelola
pemerintahan yang partisipatif, transparan, dan akuntabel. “Forum RT-RW bukan
sekadar forum komunikasi, tapi juga wadah untuk menyelesaikan persoalan secara
cepat, tepat, dan sesuai kebutuhan warga,” jelasnya.
Erwin menuturkan, Rapat Kerja Forum
RT-RW Tahun 2025 ini dinilai sebagai momentum penting untuk menyamakan visi dan
merumuskan langkah bersama demi memperkuat struktur sosial serta mempercepat
pelayanan di wilayah. Pemerintah Kota Bandung terus mendukung peran Forum
RT-RW, baik dalam aspek pemberdayaan, peningkatan kapasitas, maupun
perlindungan sosial. Salah satu bentuk konkret dukungan tersebut adalah kerja
sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam program santunan kematian bagi pengurus
RT dan RW. “Ini bukan sekadar simbolik, tapi bentuk penghormatan atas
pengabdian mereka. Kita ingin para Ketua RT dan RW mendapat perlindungan sosial
yang layak,” ujar Erwin.
Sementara itu, Ketua Umum Forum RW
Kota Bandung, Lily Maulana, menyampaikan, kegiatan ini diselenggarakan setiap
tahun dengan dua agenda utama: mengevaluasi program yang telah dilaksanakan,
dan merancang program baru untuk ke depan. “Hari ini kita tentukan arah bersama
untuk Bandung. Kami bangga kegiatan ini dihadiri para pejabat tinggi sebagai
bukti perhatian dan cinta mereka terhadap Forum RT/RW,” kata Lily.
Ia mengungkapkan, Pemkot Bandung
telah membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk 11.552 ketua RT dan RW sejak
Januari 2023. Harapannya, di masa depan, pembiayaan juga bisa mencakup
sekretaris dan bendahara RT/RW. Di tempat yang sama, Kepala Kantor BPJS
Ketenagakerjaan Wilayah Jawa Barat, Kunto Wibowo, juga turut hadir dan
menyampaikan apresiasinya karena kantornya dipercaya sebagai tuan rumah
kegiatan ini.
“Forum RT/RW Kota Bandung sudah terdaftar dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan. Hingga kini, 13.999 pengurus RT/RW telah didaftarkan melalui mekanisme APBD. Ini adalah bentuk nyata perlindungan negara bagi pekerja informal,” jelas Kunto.
Ia juga menyebut bahwa pada tahun
2024, total dana manfaat jaminan sosial di Jawa Barat mencapai Rp7,5 triliun.
Dari angka itu, Rp750 miliar disalurkan di Kota Bandung, termasuk beasiswa
untuk 1.440 anak senilai Rp6,5 miliar. Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kota
Bandung, Asep Mulyadi, juga menyampaikan pentingnya peran RT dan RW dalam
memahami kebutuhan masyarakat secara langsung. “RT dan RW tahu denyut kehidupan
warga. Mereka yang pertama merasakan dan melihat persoalan di lapangan. Karena
itu, mereka harus terus diperkuat dan didukung,” ujar Asep.
Ia berharap forum ini dapat
menjadikan RT dan RW semakin adaptif, responsif, dan solutif dalam menjawab
kebutuhan warga. (Red,-Kaboa)
0 Komentar