KABARMERAHPUTIH,-- Penjabat
Wali Kota Bandung, A. Koswara meminta Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana mengevaluasi dan menginventarisir peralatan yang
digunakan saat operasionalnya.
Hal itu berkaitan dengan pelayanan yang
diberikan Diskar PB kepada warga Kota Bandung. Bahkan, Koswara menilai, perlu
ada upaya peningkatan peralatan yang lebih memadai.
"Kalau fasilitas di sini (Diskar PB) untuk
melayani perkembangan kota kelihatannya perlu ditambah peralatannya. Seperti
evakuasi, jangkauannya baru 30 meter. Sementara, untuk lebih baik itu belum
ada. Walaupun tiap gedung itu sudah ada sistem kebakarannya, namun evaluasi
perlu alat yang memadai," bebernya usai apel pagi, di Kantor Diskar PB, Jalan
Sukabumi Bandung.
Termasuk kebutuhan air untuk hydrant, Koswara
menegaskan, hal tersebut butuh peningkatan yang lebih baik. Pasalnya kebutuhan
hydrant merupakan bagian layanan perkotaan. "Layanan perkotaan itu harus
betul disiapkan untuk segala situasi, mulai penyediaan, titik lokasi hinggaa
debit air. Sama halnya seperti PDAM, untuk pelayanan darurat wajib tersedia dan
harus tersedia selalu," tutur Koswara.
"Nanti kita akan membuat perencanaan
dengan mengoptimalkan sumber air yang ada. Misalnya sungai belum dipakai untuk
suplai air bersih cukup, maka harus menyiapkan tempat untuk pengolahan air
sungai untuk air bersih dipakai pemadam kebakaran," imbuh Koswara.
Sementara itu, Kepala Diskar PB Kota Bandung,
Gun gun Sumaryana mengungkapkan, Pemkot Bandung terus berupaya inventarisasi
titik hydrant yang ada. "Kami terus berupaya inventarisasi titik mana saja
yang bisa dimanfaatkan, diutamakan tempat vital seperti rumah sakit, pasar dan
lain-lain. Saat ini ada 7 hydrant yang beroperasi," ungkapnya.
Selain itu, Diskar PB juga memanfaatkan sumur
resapan untuk kebutuhan air di saat darurat. "Kami juga manfaatkan sumur
resapan ketika terjadi kebakaran. DPRD Kota Bandung pun menyarankan 50 persen
bisa dioptimalkan dari total 200 hydrant yang ada. Karena kebakaran itu
insitedentil tapi jangan juga diabaikan. Kami sedang upaya inventarisasi hydrant,
khususnya objek vital," tuturnya. ( Red,-Kaboa )
0 Komentar