![]() |
Plh, Walikota Bandung., H. Ema Sumarna |
KABARMERAHPUTIH,--Badan Pusat Statistik akan menggelar Sensus Pertanian 2023
pada 1 Juni - 31 Juli 2023. Atas hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung
mendukung penuh Sensus Pertanian di Kota Bandung.
"Tentunya Pemkot Bandung menyambut baik dan siap
mendukung penyelenggaraan sensus ini," kata Plh Wali Kota Bandung, Ema
Sumarna saat BPS Kota Bandung menggelar Sosialisasi Sensus Pertanian 2023
sekaligus Kick Off Pencacahan ST 2023, di GH Universal Hotel, Selasa 30 Mei
2023.
Ia mengatakan, pendataan selama 2 bulan itu disiapkan
sebanyak 400 petugas yang akan mendata para petani di Kota Bandung. "Jadi
2 bulan penuh ini ada petugas pengawas, sebanyak 400 petugas turun ke lapangan,"
ujarnya.
Ia berpesan kepada camat dan lurah untuk mengoordinasikan
dengan baik melalui RT dan RW agar pendataan ini valid. "Saya titip ke
camat dan lurah untuk mendukungan penuh pendataan ini. Dari hasil ini akan ada
data. Harapannya tentu yang sangat startegis, terutama untuk wajah ekonomi
kota," tutur Ema.
![]() |
Hj. Nunung Nurasyiah, Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung |
Ema menuturkan, di Kota Bandung tidak memiliki Sumber Daya
Alam (SDA), sehingga kekuatan Kota Kembang ini berada pada sektor jasa. "Bahwa
Kota Bandung tidak punya SDA, kekuatan kita berada pada sektor jasa. Karena
lahan terbatas, sekitar 16 ribu hektar," ujarnya.
Ema mengungkapkan, Kota Bandung terdapat Lahan Sawah
Dilindungi (LSD). Lahan ini tidak boleh bergeser fungsi. "Ada Lahan Sawah
Dilindungi, ini menjadi catatan. Kondisi eksisting itu sempit, sekitar 250 LSD.
Jadi tidak boleh lagi bergeser fungsi," tegasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Sensus Pertanian 2023,
Vira Wahyuningrum mengatakan, sensus ini berujuan untuk menyediakan data
struktur pertanian terutama untuk unit administrasi terkecil. "Menyediakan
data yang dapat digunakan sebagai tolok ukur statistik pertanian saat ini.
Selain itu, juga menyediakan kerangka sampel untuk survei terkait
pertanian," bebernya.
Data ST tahun 2023 ini, lanjutnya sangat dibutuhkan untuk
menjawab isu strategis terkini di sektor pertanian. Seperti mengetahui potensi
petani mileneal hingga modernisasi adoposi teknologi pertanian.
"Pendataan pada ST 2023 ini mencakup UTP (Usaha Pertanian Perorangan). UPB (Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum) dan UTL (Usaha Pertanian Lainnya). Contoh UTL seperti pesantren, yayasan atau sekolah yang melakukan usaha pertanian," ujarnya.
Sedangkan Ketua Komisi B Kota Bandung, Nunung Nurasiah
menyampaikan, pendataan tersebut sangat penting untuk menunjang ekonomi hingga
ketahanan pangan. "Data ini sangat penting sekali, menunjang kinerja
Pemkot Bandung dalam pertanian dan ketahanan pangan. Itu paling dasar,"
tuturnya.
Perlu diketahui, bicara soal pertanian bukan hanya sawah
saja. Terdapat 7 cakupan dalam sensus pertanian 2023. Cakupan itu di antaranya,
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan
jasa pertanian.
Sensus ini akan menghasilkan data pokok pertanian nasional.
Data terkait petani gurem, indikator Sustainable Deveopment Goals (SDGs)
pertanian, petani skala kecil dan data geospasial statistik pertanian.( Red, Zaky Aly )
0 Komentar