KABARMERAHPUTIH,- - Ketua Umum Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI) Rohimat alias Joker mengaku pesimis dengan wacana mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akan maju pada pemilihan gubernur DKI Jakarta pada November 2024 mendatang.
Menurut Joker, saat menjadi gubernur Jabar, tidak ada
kemajuan yang signifikan dilakukan oleh Ridwan Kamil alias Emil. “Banyak PR
yang harus dibereskan oleh gubernur mendatang. Dari angka pengangguran cukup
tinggi hingga tingkat kemiskinan yang masih menjadi persoalan serius di Jawa
Barat,” kata Joker, Kamis (14/04/2024).
Joker mengatakan, jika Emil mengklaim berhasil
membangun Jawa Barat, mungkin hanya terlihat di Bandung Raya. "Jangan
terlalu percaya diri, lantas mau apa yang dikerjakan Emil di DKI dengan tingkat
permasalahan yang sangat kompleks. Di Jawa Barat yang kultur masyarakatnya
tidak serumit DKI saja di lima tahun kepemimpinan Emil banyak masyarakat tidak
merasakan keberhasilan yang dilakukan oleh Emil,” tegas Joker.
Joker justru mengkhawatirkan jika Emil menjabat
sebagai gubernur DKI maka akan semakin semrawut. Dia pun mengkhawatirkan
Jakarta akan dijadikan kota yang liberal jika Emil menjabat gubernur DKI. “Seperti
isu yang kontroversi terkait anak Emil yang diduga merestui anaknya untuk
melepas hijabnya. Meski itu bagi sebagian kalangan merupakan hal biasa, tapi
bagi masyarakat Jabar yang religius tentunya sangat tidak etis. Dan hal itu
mencerminkan seorang pemimpin yang tidak bisa memberikan pembelajaran yang baik
bagi keluarga. Karena soal hijab itu bagi sebagian kalangan umat Islam sangat
prinsip sekali dan jangan dipolitisir,” tutur Joker.
Dalam bidang pendidikan pun banyak kebijakan yang
bersifat abu-abu dan cenderung pencitraan saja. Misalnya dalam jargon
"sekolah gratis", dengan mengeluarkan Bantuan Operasional Pemerintah
Daerah (BOPD) sebagai pengganti SPP yang biasa ditarik per bulan. Tetapi dalam
kenyataan BOPD tidak diberikan 12 bulan dalam satu tahun, sehingga sekolah
harus berpikir keras untuk menutupinya, ungkap Joker.
Joker berharap pemrov Jabar untuk lebih transparansi
dan sosialisasikan kebijakan tersebut secara menyeluruh ke masyarakat jangan
sepotong-sepotong. Hal ini agar masyarakat faham bahwa peranannya masih
dibutuhkan dalam ikut serta memajukan mutu pendidikan sebagaimana amanat dalam
undang-undang dan peraturan perintah. Dan hal ini bisa menjadi landasan
geraknya komite sekolah guna memiliki program kerja sebagai mitra sekolah yang
transparan serta akuntabel dengan tetap menjunjung konsep sumbangan bukan
pungutan, pungkas Joker.( Red,- Kaboa )
0 Komentar