KABARMERAHPUTIH,--DEEP Indonesia melakukan Launching hasil audit sosial dibarengi dengan dialog bersama Sosia Politika terkait kebijakan PJ Gubernur Jawa Barat tentang penentuan UMK Sejawa Barat, yang dilaksanakan di Demos Cafe, Kelurqhan Cipadung, Kecamatan Cibiru. Kota Bandung, Acara tersebut berlangsung26 februari 2024 di Salah satu caffe di Cibiru Kota Bandung yang di hadiri oleh beberapa unsur seperti serikat Buruh, mahasiswa dan buruh perseorangan seperti buruh perempuan, buruh harian lepas dan buruh tani.
"Kami
menilai bahwa keputusan gubernur nomor 561.7/kep.804-kesra/2023 sangat tidak
rasional dan hanya cukup untuk memenuhi indeks KHL seorang lajang." Tutur
salah seorang pengurus DEEP Jawa Barat dalam pembuka dialog.Selanjutnya
kenaikan UMK buruh menjadi hal yang sangat penting untuk di perjuangan, sebab
bukan kesejahteraan yang diharapkan, tapi keadilan sosial yang merata menurut
kang Ujang salah satu ketua KSPSI.
"Kesejahteraan
itu Relatif, yang terpenting adalah perjuangan untuk keadilan. Kami merasa
terpanggil karna persoalan ini merupakan tanggung jawab bersama untuk kita
perjuangkan, dan mayday bukanlah holiday akan tetapi puncak perjuangan kaum
buruh untuk memperjuangkan haknya, belum lagi kebohongan perusahan terkait
kebijakan cuti haid, cuti hamil bagi kaum perempuan sebagai dampal UU ciptaker
dan ditambah lagi melalui himpitan kenaikan UMK. sebab kenaikan angka di
beberapa daerah mulai dari 20ribu hingga 100 ribu bukanlah kenaikan upah, akan
tetapi merupakan penghinaan bagi kaum buruh." Tegasnya.
Selanjutnya
SARBUMUSI juga menututkan terkait siklus permasalahan buruh yang tak berujung
jelas berdampak keberbagai sektor, baik pendidikan, kesehatan serta jaminan
sosial lainnya. "Kemudian Dalam menentukan upah minimum sebaiknya para
pemangku kebijakan memperhatikan nilai kebutuhan untuk kelangsungan hidup
buruh,karena ketika buruh tersejahterakan maka akan sebanding lurus etos kerja
buruh dalam peningkatan produksi usaha.jika buruh tidak sejahtera maka akan
mengganggu kefokusan kerja terbagi untuk mencari penghasilan tambahan.
Pengusaha maju buruh sejahtera." Tuturnya
Respon lain
datang dari unsur mahasiswa yang menjelaskan bahwa problem buruh yang di peras
serta ditindas selalu menjadi bagian yang tidak terpisah dari sejarah
perkembangan masyarakat, dan kami mahasiswa juga akan menjadi buruh pada
akhirnya. "bahwa mahasiswa juga memiliki persoalan yang terlahir
dari sistem kapitalisme yang mana ada pelepasan tanggung jawab negara dan
keberpihakan negara yang secara spesifik ditunjukan melalui keputusan gubernur
yang tidak memikirkan hajat hidup buruh dan dampak yang dihasilkan secara
berkepanjangan." Menurutnya.
Diakhir
acara, koordinator DEEP Indonesia Provinsi Jawa Barat menyimpulkan hasil audit
sosial, yang mana angka kenaikan tidak sebanding dengan angka inflasi yang skrg
dihadapi. "Angka inflasi dan penaikan angka upah buruh tidak berimbang.
Seharusnya PJ Gubernur tidak literlek membaca regulasi PP 51 Tahun 2023, harus
dilakukan konstruksi hukum agar menghadirkan keadilan bagi kaum buruh, apalagi
kota sadar bahwa dominasi pekerja buruh adalah perempuan, menjadi buruh afalah
keterpaksaan dan double bourden menjadi hantu yang sudah tidak lagi menakutkan.
Kami akan
melanjutkan perjuangan ini dengan melayangkan draft hasil audit kepada DPRD
provinsi Jawa Barat secepat mungkin, melakukan perluasan konsolidasi dan
menuntut kepada PJ Gubernur Jawa Barat agar :
1. Revisi
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 561.7/Kep.804-Kesra/2033 yang jelas
merugikan buruh, buruh tani, buruh perempuan dan masyarakat umum.
2. Lakukan
evaluasi diwilayah ketenagakerjaan khususnya dalam aspek perlindungan Buruh
Perempuan
3. Tunjukan
keberpihakan PJ Gubernur Jawa Barat terhadap kelompok buruh dan stop katakan
"Saya patuh terhadap PP 51 tahun 2023 sebagai tameng penindasan buruh.
4. Libatkan
seluruh elemen dalam penentuan keputusan.
5. Lakukan
pengimbangan harga kebutuhan pokok serta evaluasi dinas terksit agar dapat
menahan laju inflasi dan kesesuaiannya dengan indeks pendapatan masyarakat.
6. Evaluasi
pelaksanaan penyaluran bantuan sosial di Jawa barat.
Tutur
Fauziah dalam konferensi pers dan pembaca simpulan hasil audit."
Pungkasnya.
Acara
tersebut berlangsung berkelanjutan dalam mempersiapkan protes besar menyambut
momentum mayday.( Red,-Kaboa)
0 Komentar